Minggu, 11 Maret 2012
Lapisan Es Tertua di Laut Artik Menghilang Cepat
"Tutupan es di Artik menjadi semakin tipis karena kehilangan lapisan es tebal secara cepat. Pada saat yang sama, suhu permukaan di Artik meningkat, menyebabkan semakin pendeknya musim pembentukan es," kata Comiso yang dikutip NASA, Rabu (29/2/2012).
Dalam penelitian, Comiso membandingkan tutupan es abadi pada tahun 1980 dan tahun 2012. Data diambil dengan satelit pada tanggal 1 November 1979-31 Januari 1980 dan 1 November 2011-31 Januari 2012. Pengambilan data dilakukan dengan satelit Nimbus-7 milik NASA dan Special Sendor Microwave Imager/Sounder (SSMS) milik Defense Meteorological Satellite Program (DMSP).
Citra yang diambil bisa dilihat dalam gambar di atas. Wilayah yang tertutup es abadi digambarkan dengan warna putih terang dan wilayah rata-rata yang tertutup es berwarna biru hingga putih susu. Hasil pencitraan menunjukkan bahwa luasan es abadi (semua wilayah permukaan laut yang tertutup es abadi minimal 15 persen) menurun sebesar 15,1 persen per dekade.
Sementara wilayah es abadi (area yang sepenuhnya tertutup oleh es abadi) juga mengalami penurunan cukup signifikan, sebesar 17,2 persen per dekade.
Ilmuwan mengenalkan tiga jenis es. Es abadi adalah es yang tetap beku lebih dari dua musim panas. Es musiman adalah es yang terbentuk pada musim dingin dan cepat mencair. Sementara es perenial adalah es yang bisa bertahan paling tidak satu musim panas.
Dari penelitian, Comiso menemukan bahwa luas es perenial mengalami penurunan sebesar 12,2 persen per dekade. Sementara area es perenial menurun 13,5 persen per dekade.
"Butuh suhu dingin yang cukup panjang bagi es abadi untuk berkembang lebih tebal sehingga bisa bertahan di musim panas dan membalikkan tren ini," tambah Comiso.
Diposting oleh ridha nurlaili di 21.51 0 komentar
Label: berita
Badai Matahari Membutakan Satelit Venus
Space.com pada Kamis (8/3/2012) melaporkan bahwa radiasi dari badai Matahari membuat kamera yang terdapat di wahana antariksa tersebut tak mampu mendeteksi bintang.
"Kami tak mampu mendeteksi bintang apa pun jadi kami ubah ke unit B, tetapi kami menemukan hal yang sama. Kedua kamera dibutakan oleh badai Matahari," kata Octavio Camino, Manager Proyek Venus Express.
Kamera yang rusak sejatinya adalah pelacak bintang atau startracker. Kamera tersebut membuat wahana mampu menentukan posisi dan orientasi di angkasa, persis ketika pelayar membaca rasi bintang.
Informasi yang didapatkan kamera dikalibrasi dengan alat yang disebut giroskop. Dengan cara ini, wahana antariksa mengetahui arah gerak dan sudutnya.
Dalam misi antariksa, kamera ini sangat krusial. Pasalnya, wahana mengarahkan panel surya ke Matahari dan antenanya ke Bumi. Tanpa kamera ini, wahana bisa gagal berfungsi.
Startracker pada Venus Express telah 5-10 kali gagal berfungsi akibat badai Matahari. Namun, kegagalan kali ini adalah yang terlama, mencapai 40 jam.
"Ini tak biasa. Kami pernah mengalami gagal berfungsi selama 32 jam, tetapi kali ini cukup lama. Jadi, ini kasus istimewa," kata Paolo Ferri, ilmuwan ESA.
Kegagalan fungsi startracker pada Venus Express tidak permanen. Jadi, ini tak berarti Venus Express tak bisa dipakai lagi. Penanganan yang tepat bisa "menyembuhkan" Venus Express dari kebutaan.
Saat ini, ESA masih terus memantau aktivitas Matahari yang dianggap belum menunjukkan tanda penurunan. ESA akan melakukan beberapa operasi. Kontrol misi akan menghentikan beberapa fungsi wahana antariksa hingga situasi normal.
"Kami tak berasumsi masalah ini akan menjadi permanen. Normal saja Matahari naik dan turun seperti ini dan kita hanya butuh periode pendek untuk diam dan memulihkan lagi ke kondisi normal, yaitu kondisi saat stratracker mampu membaca bintang lagi dengan sendirinya. Ada banyak aktivitas 'pengasuhan bayi' sekarang, tetapi kami tak berharap ini selamanya," papar Ferri.
Diposting oleh ridha nurlaili di 21.46 0 komentar
Label: berita
Selasa, 06 Maret 2012
Vitamin E Dosis Tinggi Bikin Tulang Rapuh?
Dalam suatu riset, para ilmuwan melakukan pengujian pada hewan yang diberi asupan vitamin E dosis tinggi, dan hasilnya memperilhatkan bahwa 20 persen dari hewan tersebut berisiko mengalami penurunan kualitas tulang ketimbang mereka yang mengonsumsi dalam jumlah normal.
Menurut peneliti, efek konsumsi vitamin E terhadap kerusakan tulang dapat terlihat hanya dalam kurun waktu delapan minggu. Vitamin E kini memang tengah populer mengingat banyak manfaat yang ditawarkan di antaranya memangkas risiko penyakit jantung, kanker dan katarak, serta membantu menjaga pikiran tetap tajam di usia lanjut dan menjaga kulit tetap lentur.
Vitamin E dapat diperoleh dari sumber-sumber alami dalam makanan seperti sereal, kacang-kacangan, minyak zaitun dan kuning telur. Makanan-makanan ini yang dipercaya dapat membantu memerangi penuaan. Sumber lain adalah vitamin sintetis yang bentuknya berupa suplemen.
Peneliti mengatakan bahwa vitamin E kini menjadi salah satu suplemen yang paling populer di dunia dan sudah dikonsumsi setiap hari oleh ratusan ribu bahkan jutaan orang. Bahkan di Amerika Serikat, lebih dari satu dari sepuluh orang dewasa mengambil tablet vitamin E.
Namun riset terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine, menunjukkan bahwa alfa-tokoferol, salah satu bentuk paling umum dari vitamin E, dapat memengaruhi kekuatan tulang. Sebuah eksperimen menunjukkan bahwa pemberian alfa-tokoferol vitamin E pada tikus dengan dosis yang setara pada manusia, dapat menyebabkan tulang menipis sekitar seperlima hanya dalam waktu dua bulan.
Meski begitu, Dr Shu Takeda, ilmuwan dari Keio University di Tokyo, menyerukan agar temuan ini ditindaklanjuti dengan sebuah penelitian berskala besar terkait pengaruh vitamin E pada tulang manusia.
Sedangkan Profesor Helen MacDonald, penasihat dari National Osteoporosis Society, mengatakan, "Anda tidak perlu khawatir jika Anda memperoleh banyak vitamin E dari makanan, tetapi mereka yang memakai dosis tinggi nutrisi dalam suplemen perlu waspada."
"Anda juga harus ingat bahwa penelitian ini dilakukan pada hewan dan temuan pada manusia bisa sangat berbeda. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut," tambahnya.
Diposting oleh ridha nurlaili di 19.34 0 komentar
Moody Prediksi Penjualan Mobil Eropa Turun 6%
Frankfurt – Lembaga pemeringkat Moody menurunkan ekspektasi untuk pasar mobil Eropa 2012. Hal ini demi mengantisipasi penurunan tahunan sebesar 6,2% dari prediksi sebelumnya di pasar yang flat.
Menurut Moody, ada risiko penurunan yang signifikan, menyusul memburuknya situasi ekonomi makro di wilayah Eropa. "Skenario 2012 kami mengantisipasi penurunan 6% untuk volume produksi kendaraan Eropa dan 6% oenurunan untuk volume penjualan unit," kata Senior Wakil Presiden Moody, Falk Frey dalam sebuah laporan.
Disebutkan, melemahnya ekonomi di Eropa akan mengakibatkan tekanan harga dan keuntungan. Beberapa produsen mobil yang sangat tergantung dengan penjualan Eropa saja, berjuang keras untuk tetap mencapai laba tahun lalu.
Kamis pagi waktu setempat, asosiasi produsen mobil Eropa ACEA mengatakan, registrasi mobil baru di Eropa turun 6,6% pada Januari, dari tahun sebelumnya menjadi 1 juta unit. Hal ini akibat turunnya penjualan di pasar utama.
Permintaan untuk mobil baru telah menyusut selama bertahun-tahun di Eropa dan industri masih terimbas over-kapasitas sekitar 20%. Tidak seperti di Amerika Utara, pembuat mobil menghindari penghematan skala besar di Eropa, selama anjloknya industri pada 2008 dan 2009, sebagian karena resistensi politik.
Banyak negara menggunakan skema insentif untuk perdagangan demi kembali memikat pelanggan.
"Kami tidak percaya pemerintah Eropa dapat menawarkan tingkat dukungan yang sama kepada produsen mobil bermasalah, seperti ketika 2008/09 jika ada resesi dalam waktu dekat," kata Frey.
"Apalagi pertumbuhan permintaan sebenarnya telah turun di Eropa Barat sejak krisis 2008/09, tapi kapasitas produksi teknis telah meningkat karena produsen Asia memasuki pasar," tambahnya.
tugas dari : bakhri76.blogspot.com
teman saya : a. anietya10332.blogspot.com
b. rahmiapangestita10178.blogspot.com
daftar list : smpn3sda.sch.id
www.wikipedia.org
www.sidoarjokab.go.id
Diposting oleh ridha nurlaili di 19.28 0 komentar